Rabu, 15 Juni 2011

Mengapa Orang Indonesia Enggan Daur Ulang Ponsel?



Memberikan ponsel
bekas untuk didaur ulang memang sebuah
kebiasaan yang belum begitu membudaya di
Indonesia. Alasannya pun bermacam-
macam. Apa saja kira-kira?
"Kami mengadakan survei global di tahun
2008, termasuk Indonesia. Masalah terbesar
mengapa orang tidak mendaur ulang
ponselnya adalah mereka tidak tahu jika
ponsel bisa didaur ulang," kata Francis
Cheong, Senior Sustainability Manager Nokia di Jakarta, Rabu
(15/6/2011).
"Itu alasan pertama. Alasan kedua adalah,
bahkan meskipun mereka tahu tentang hal
itu, mereka tidak mengerti kemana harus
mendaur ulang. Itulah dua isu besar yang
dihadapi," tambah Francis. Padahal daur ulang
ponsel dirasa perlu untuk mencegah limbah
elektronik.
Menurut Francis, bisa jadi program Give and
Grow Nokia adalah pertama di Tanah Air
yang memfasilitasi daur ulang ponsel.
Program yang kini kembali diadakan itu
mendorong konsumen memberi ponsel
bekas yang tak terpakai di 90 Nokia Care di
seluruh Indonesia.
Partisipan berhak mendapat satu unit pohon
untuk ditanam di daerah yang ditentukan
Nokia dan mitranya, yakni World Wildlife
Fun (WWF). Pohon tersebut akan diberi nama
sesuai dengan nama partisipan dan dapat
dilacak keberadaannya.
"Saat ini lebih dari 5000 gerai Nokia di seluruh
dunia memiliki drop box untuk program
semacam ini," klaim Francis.
Mengenai kemungkinan orang enggan
memberikan ponsel karena masih ingin dijual
kembali, Francis juga tidak menampik
kemungkinan tersebut. Hal serupa
menurutnya juga jamak terjadi di beberapa
negara lain, misalnya Vietnam.

0 komentar:

Posting Komentar