Komputasi awan
(cloud computing), sederet vendor teknologi
informasi sejak beberapa waktu lalu kian
nyaring menyuarakan layanan ini. Tak
terkecuali Fujitsu yang sudah menuntaskan
76 tahun perjalanan di dunia TI. Mereka terus
menggaungkan ajakan kepada industri untuk
saatnya 'terbang' ke komputasi awan.
Komputasi awan sendiri, menurut Wikipedia,
merupakan gabungan pemanfaatan
teknologi komputer dan pengembangan
berbasis internet (awan). Awan sendiri
digunakan sebagai metafora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan
pada diagram jaringan komputer.
Sementara menurut sebuah makalah yang
dipublikasikan IEEE Internet Computing,
komputasi awan adalah suatu paradigma di
mana informasi secara permanen tersimpan di
server di internet dan tersimpan secara
sementara di komputer pengguna (client)
termasuk di dalamnya adalah desktop,
komputer tablet, notebook, komputer
tembok, handheld, sensor-sensor, monitor
dan lainnya.
Komputasi awan sendiri mulai marak
diperkenalkan dan dijajakan di Indonesia
dengan segala keunggulannya. Bahkan bagi
Fujitsu, komputasi awan didapuk sebagai
pondasi dari strategi perusahaan yang siap
menawarkan layanan ini dengan
menggabungkan pengalaman mereka
selama lebih dari 75 tahun.
Achmad S. Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu
Indonesia mengatakan, perusahaannya
telah berkomitmen mengucurkan hingga
USD 40 juta atau sekitar Rp 340 miliar (USD
1 = Rp 8.500) di ASEAN untuk membangun
kompetensi dan kemampuan layanan awan.
"Kami berkeyakinan bahwa komputasi awan
bukanlah pendekatan 'satu untuk semua',"
tukasnya.
Fujitsu sendiri baru saja mengumumkan
peluncuran tiga penawaran komputasi awan
untuk pasar Indonesia. Achmad memastikan
bahwa dalam meluncurkan ketiga solusi ini
Fujitsu mendasarkan diri bukan sekadar
berasal dari teori.
"Namun dari pengalaman bekerja bersama
dengan para pelanggan untuk menetapkan
solusi komputasi awan yang paling optimal,
dibuat khusus sesuai dengan kebutuhan bisnis
dan teknologi, serta fokus memberikan
solusi yang bersifat praktis," kata dia, dalam
keterangannya, Jumat (17/6/2011).
Ketiga layanan yang dimaksud adalah Fujitsu
Global Platform, Fujitsu SAP IaaS
(Infrastructure-as-a-Service: infrastruktur
sebagai layanan) dan Cloud Professional
Services.
Fujitsu Global Platform adalah standar
Fujitsu untuk infrastruktur sebagai layanan
yang menggabungkan skalabilitas awan
publik dan keamanan kelas enterprise, serta
pengaturan spesifikasi dari awan privat
sehingga menjadi begitu mudah bagi
perusahaan multinasional melayani
kebutuhan infrastruktur lokal yang tersebar
di beberapa lokasi.
Fujitsu SAP IaaS adalah IaaS pertama di
pasar yang khusus dikembangkan untuk
lingkungan SAP. Layanan ini dirancang
khusus sebagai layanan infrastruktur SAP
bagi para pengguna SAP dan diklaim bisa
menghemat biaya hingga 30% atau lebih.
Sementara Fujitsu Cloud Professional
Services bertujuan mempersiapkan organisasi
dengan memberikan roadmap adopsi
komputasi awan yang sesuai dengan
kebutuhan spesifik.
"Organisasi di Indonesia bisa menggandeng
Fujitsu untuk mengawali perjalanan
komputasi awan mereka dengan
mengumpulkan seluruh elemen awan
menjadi gambaran yang utuh dan jelas,
dirancang secara khusus sesuai situasi unik
yang mereka hadapi," pungkas Achmad S.
Sofwan.
0 komentar:
Posting Komentar