Para ilmuan
menyebutkan, matahari
tengah menuju periode
yang tak lazim berupa
kian panjangnya siklus hibernasi matahari -
menghilangnya bintik matahari (sun spot)
untuk beberapa waktu yang memicu
hadirnya zaman es mini di bumi. Para ilmuan
memperkirakan pada tahun 2020, bintik akan
lenyap selama bertahun-tahun bahkan untuk
beberapa dekade ke depan!
Fenomena itu memang akan menimbulkan
efek baik buat bumi berupa penurunan secara
tajam tingkat pemanasan global. Pun sedikit
gangguan akan terjadi pada sistem satelit dan
pembangkit energi bertenaga matahari.
Fenomena ini bukan pertama kali terjadi.
Namun, peristiwa alam ini terjadi sebelum
abad 18 lampau.
"Siklus matahari ini (hilangnya sun spot)
mungkin masuk ke kategori hiatus (rehat
beredar). Mirip seperti acara TV musim panas,"
ujar Dr Frank Hill dari peneliti dari lembaga
penelitian Matahari Amerika, National Solar
Observatory.
Peneliti tak mengetahui mengapa matahari
berubah menuju proses tersebut. Yang jelas
hilangnya sun spot menunjukkan gejala pasti
terjadi. Dr Hill mendasarkan prediksi tersebut
atas tiga hal: melemahnya bintik matahari,
kutub korona matahari yang kian sedikit
memuntahkan aliran api, dan menghilangnya
aliran panas solar jet stream.
"Ketiga isyarat itu menunjukkan ada
kemungkinan matahari akan lama
berhibernasi dan butuh waktu lebih lama
untuk pulih," kata Dr Richard Altrock,
astrofisikawan di Air Force Research
Laboratory.
Data lain yang menunjukkan gejala
menghilangnya matahari didasarkan atas
terus melemahnya badai matahari. David
Hathaway, ilmuwan NASA meramalkan
bahwa siklus badai matahari, yang dimulai
sekitar 2009, menjadi siklus badai matahari
yang terlemah.
Matahari memiliki medan magnet yang
menentukan arah siklus kembang matahari.
Medan magnet ini ditentukan oleh tiga hal:
bintik matahari, angin matahari, dan letupan
partikel yang bergerak (badai matahari) yang
kadang menghantam Bumi. Setiap 22 tahun,
medan magnet matahari merubah kutub
matahari antara utara dan selatan,
menciptakan siklus 11 tahunan bintik
matahari.
Pada puncak letupan bintik matahari, seperti
tahun 2001 misalnya, badai matahari terjadi
tiap hari yang menggangu satelit.
Sumber : Daily Mail
0 komentar:
Posting Komentar