Disebut-sebut, operasi kecantikan yang tampak rapi itu tak dilakukan di Indonesia melainkan di Jepang. Bahkan, buah dada Melinda Dee atau Inong Melinda dibuat membesar sehingga makin seksi. Tak heran, penampilan ibu beranak dua itu selalu terlihat fresh dan seksi. Di kalangan karyawan Citibank banyak yang menebak-nebak usianya. Umumnya mengira dengan penampilan tubuh seksi Melinda Dee lebih muda dari umur sesungguhnya.
Agus mengakui, Inong Melinda atau Melinda Dee (MD) sangat suka kehidupan yang glamour. Untuk menunjang penampilannya, Melinda melalukan permak wajah dan bagian tubuh bagian payudaranya ke luar negeri. Untuk perawatan kecantikan sehari-hari, ia mempercayakannya pada sebuah salon di Tebet, Jaksel. “Biar senang hidup mewah, dia itu sayang sama anak-anaknya,” ungkapnya. “Setelah berpisah, saya jarang bertemu dia. Tapi anak-anak sering bertemu ibunya.”
Bagi Kadiv Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, lain lagi. “Dia itu operasi semua. Dirombak wajahnya. Jadi, sebetulnya nggak cantik,” ujarnya di Mabes Polri.
Tapi, Irjen Anton tak merinci bagian apa saja dan dimana wanita itu menjalani orerasi kecantikan, namun banyak yang menduga operasi juga dilakukan Inong Melinda pada bagian Payudara. Menurutnya, dengan keseksian tubuh Melinda hasil operasi itulah Inong Melinda yang terkenal didunia maya dengan nama Melinda Dee beraksi sehingga nasabah, umumnya perusahaan besar, dengan saldo terendah Rp500 juta, percaya dengan bujuk rayunya.
Pembobolan uang nasabah, lanjutnya, dilakukan Inong Melinda atau Melinda Dee (MD) sejak tiga tahun lalu dengan dibantu Dwi alias D yang bertugas di bagian teller. Sekali transaksi, Melinda Dee yang sudah 20 tahun bekerja di bank itu menilep Rp1 miliar hingga Rp2 miliar. Uang itu ditransfer kembali ke rekening beberapa perusahaan besar miliknya yang tidak tercatat atas nama Melinda.
“Nasabahnya itu kenal baik pada MD dan menaruh kepercayaan padanya,” ungkap Irjen Anton. Pertemuan pejabat bank dengan nasabah itu biasanya dilakukan di ruang khusus dalam bank tersebut hingga nasabah merasa enak dan nyaman dengan pelayanannya. “Misalnya, dia (nasabah-red) akan ambil uang sekian, maka nasabah tinggal tanda tangan di blanko kosong.”
Menurutnya, kasus Melinda Dee masih terus dikembangkan hingga uang yang dibobolnya bisa lebih dari Rp17 miliar. “Kami masih melakukan audit,” katanya. Selain itu, petugas juga akan melakukan rekonstruksi proses pemindahan uang nasabah ke perusahaan milik Melinda Dee.
Selain suami kedua, yakni AG, seorang bintang iklan dan pesinetron 25 tahun, dua anak Melinda Dee juga akan menjalani pemeriksaan. Mereka akan diperiksa sebagai saksi terkait penggelapan uang yang dilakukan wanita itu. Pemanggilan tersebut juga terkait aset yang dimiliki Inong Melinda atas nama mereka. Untuk barang bukti mobil Hummer-3 Luxury Sport Utility B 18 DIK senilai Rp 3,4 miliar tercatat atas nama AG, suami kedua yang juga bintgang iklan dan pesinetron 25 tahun, Ferarri merah type F 430 B 481 SAA atas nama Melinda Dee dan Mercedez S300 atas nama anaknya. “Untuk aset lain belum ada, petugas baru menyita dua barang bukti tersebut,” tegasnya.
Kemarin, polisi memeriksa Rieta Amelia, wanita pengusaha rumah produksi Frame Ritz. Wanita yang disebut-sebut sebagai calon besan Inong Melinda ini dikabarkan menjadi korbannya.
Sejumlah karyawan yang ditemui Pos Kota di rumah produksi di Cempaka Putih, Jakpus, mengakui Inong Melinda pernah bermain dalam FTV hasil produksi mereka. FIlm itu ditayangkan sebuah televisi swasta. “Tapi perannya nggak begitu penting,” kata satu karyawan.
Beberapa karyawan mengatakan, Nagita Slavina, anak Rieta, yang juga seorang pesinetron baru saja lulus dari kuliahnya di Australia.
Ari, sutradara, menolak berkomentar soal rencana pernikahan anak Inong Melinda dengan pemilik perusahaan film itu. “Saya nggak tahu. Lagi pula pemiliknya belum tentu seminggu sekali datang,” katanya.
Polisi menjerat Inong Melinda atau Melinda Dee (MD) dengan pasal 49 ayat 1 dan 2 UU no 7 tahun 1992 sebagaimana diubah dengan UU no 10 tahun 1998 tentang perbankan dan atau pasal 6 UU no 15 tahun 2002 sebagaimana diubah dengan UU no 25 tahun 2003 sebagaimana diubah dengan UU no 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang.
0 komentar:
Posting Komentar