Kamis, 26 Mei 2011

Rabies Kian Merajalela di Bali

Rabies masih menjadi momok
menakutkan di Bali. Penyakit yang
ditularkan akibat gigitan anjing gila itu kian
merajalela.
Pemerintah Provinsi Bali menargetkan Bali
bebas rabies pada tahun 2012. Namun,
lantaran keterbatasan anggaran, target
tersebut molor.
"Terpaksa dimundurkan menjadi 2015.
Pengunduran itu lantaran hingga saat ini virus
rabies masih menjangkiti anjing-anjing di Bali,"
kata Kepala Biro Humas dan Provinsi Bali, I
Ketut Teneng, Kamis 26 Mei 2011.
Sementara itu, setelah Pemerintah Provinsi
Bali mengumumkan kemunduran Bali bebas
rabies, dari target sebelumnya tahun 2012
menjadi tahun 2015 langsung disikapi serius
oleh DPRD Bali.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali, Ketut
Kariyasa Adnyana menandaskan, mundurnya
target program tersebut lantaran
keterbatasan anggaran yang dimiliki
pemprov untuk membebaskan rabies. Atas
hal itu, ia meminta agar dilakukan eliminasi
massal terhadap anjing-anjing liar di seluruh
Bali.
"Hewan penular rabies itu adalah anjing,
utamanya anjing liar. Maka dari itu, kami
sarankan eliminasi massal terhadap anjing-
anjing liar tersebut," ujar Teneng, saat ditemui
di DPRD Bali.
Masalah Dana
Menurut Teneng, jika pun berharap pada
vaksinasi yang akan dijalankan, maka akan
sulit tercapai lantaran keterbatasan biaya
yang dimiliki Dinas Peternakan. Katanya,
pegawai PNS, jika tak ada anggaran, maka
sulit bisa bergerak untuk turun ke lapangan
memberi vaksinasi.
"PNS itu kan kalau tidak ada anggaran tidak
mau bergerak. Maka, jika vaksinasi tidak
berhasil, solusinya adalah eliminasi terhadap
anjing-anjing liar," kata dia.
Dalam kerangka itu, Kariyasa juga meminta
agar para pemilik anjing mengandangkan
anjingnya jika betul-betul dirawat. "Kalau
yang tidak dirawat dan dibiarkan lepas begitu
saja, maka bisa dieliminasi," kata dia

0 komentar:

Posting Komentar