Minggu, 22 Mei 2011

Cerita Tentang Istri Osama Bin Laden

Tiga janda pemimpin tertinggi
jaringan teroris Al-Qaeda, Osama bin Laden,
saling tuduh dalam tahanan. Bahkan, dua
janda tertua asal Saudi menuduh janda muda
Osama asal Yaman sebagai pengkhianat,
yang membongkar tempat persembunyian
mereka pada intelijen Amerika.
Osama bin Laden dikabarkan tinggal bersama
tiga istri ketika ia terbunuh di Abbottabad,
Pakistan, tiga pekan lalu. Hingga peneliti
Amerika menemukan tempat
persembunyiannya, tidak diketahui apakah
Osama bin Laden dan keluarganya masih
hidup. Beberapa laporan menyatakan bahwa
mereka telah tewas dalam pemboman
Amerika di Afghanistan.
Meski Osama berhasil mengisolasi diri selama
lima tahun, tiga istrinya, semua terkurung di
rumah yang sama. Dua istri tertua tinggal di
lantai dua dan yang termuda tinggal di lantai
atas. Osama memberikan porsi giliran yang
sama pada istri-istri mereka. Para pejabat
Pakistan yang menjadi pelindung keluarga
Osama menggambarkan kehidupan rumah
tangga Osama versi Islam ini bak film
'Desperate Housewives.'
"Ini fakta yang terkenal, ketika Anda
memiliki dua istri tua dan kemudian satu istri
lebih muda masuk dalam kehidupan mereka,
pasti menimbulkan kecemburuan dan rasa
tidak suka," kata salah seorang pejabat
Pakistan seperti dikutip dari laman The
Australian.
Para istri bahkan saling mengklaim, mencoba
melindungi suami mereka dalam serangan itu.
Yang termuda dilaporkan mengklaim telah
mencoba menyelamatkan Osama,
melindungi Osama dari serangan peluru yang
melukai betisnya. Tetapi istri yang lebih tua
mengatakan bahwa merekalah yang
bergegas melindungi Osama ketika serangan
itu terjadi.
Pengakuan mereka dikuatkan oleh cerita dari
pejabat Amerika Serikat pekan lalu. Mereka
mengatakan, ketika Angkatan Laut AS tiba di
tempat persembunyian Osama tepat di lantai
atas, dua perempuan berada di depan Osama
bin Laden berusaha untuk melindunginya.
Satu petugas AS mendorong mereka pergi,
karena khawatir satu di antara pelindung
Osama mengenakan rompi bom bunuh diri.
Dari beberapa informasi yang diperoleh, istri
ketiga dan keempat Osama bin Laden, para
perempuan Saudi yang berusia lebih tua,
menikah dengan Osama pada 1980. Khaira
Sabir Husain (62) adalah istri Osama yang
berusia delapan tahun lebih tua dari Osama.
Dikenal sebagai Umm Hamza, atau ibu dari
Hamzah, ia memiliki gelar dalam bahasa Arab
dan sebelum pernikahan mereka pada 1985.
Janda Osama ini sempat bekerja sebagai guru
anak-anak tuli.
Siham Abdulla bin Husain (54) dikenal sebagai
Umm Khalid, ibu dari Khalid. Khalid tewas
dalam serangan itu. Siham memiliki gelar
doktor hukum Islam dan mengajarkan
bahasa Arab.
Perkawinan pertama Osama bin Laden pada
1974 dengan sepupunya di Suriah bernama
Najwa. Osama menikah saat usianya
mencapai 17 tahun dan Najwa masih berusia
15 tahun. Dijelaskan oleh adiknya iparnya,
Carmen bin Laden, Najwa adalah sosok
perempuan lemah lembut, penurut, sangat
religius, dan terus-menerus memberikan
keturunan pada Osama.
"Ia memiliki 11 anak, yang terakhir sebelum
serangan 11 September 2001. Istrinya yang
kedua Khalifa adalah seorang guru Saudi
yang menceraikannya," kata Carmen.
Empat istrinya terdahulu memiliki hubungan
yang baik bahkan pernah dijulukinya dengan
sebutan 'sister wives'. Namun, perkawinan
kelima Osama hanya berlangsung 48 jam.
Tapi, istri tua Osama sangat membenci Amal
Ahmed al-Sadah, perempuan asal Yaman
yang dinikahi petinggi Al-Qaeda itu pada Juli
2000 ketika ia berusia 17 tahun.
"Ini keji," kata seorang pejabat Pakistan yang
mendengar penjelasan tentang interogasi
terhadap para janda. Adanya interogasi tiga
janda ini membuat para janda tertua Osama
berpikir bahwa janda muda Osama yang
membocorkan lokasi tempat tinggal mereka
pada intelijen Amerika. Informasi itu
membuat mereka melacaknya hingga
membunuh Osama.

0 komentar:

Posting Komentar