Ini kondisi yang dialami Dora
Indrianti Tri Murni: darah segar kerap keluar
dari pori-pori kulitnya. Saat kondisinya
menurun, cairan merah itu bahkan mengucur
dari telinga, mulut, dan hidungnya.
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bung
Hatta, Padang itu menceritakan, pendarahan
akan terjadi saat ia kelelahan dan terlalu
banyak berpikir. Sudah dua tahun ia
menderita penyakit yang tak diketahui
sebabnya.
Meski demikian, Dora mengaku gaya
hidupnya selama enam tahun belakangan
berbeda dengan orang biasa. "Saya hanya
tidur dua jam dalam sehari," ujar Dora pada
VIVAnews, Senin, 30 Mei 2011.
Meski bisa bersekolah di perguruan tinggi,
Dora bukan tipikal anak kuliahan yang
tinggal menunggu kiriman dari orang tua.
Untuk membiayai kulian dan hidup dua
adiknya, perempuan tegar ini bekerja
membanting tulang. "Saya mengojek,
menjadi satpam, dan cleaning service,"
ujarnya.
Sakit yang ia derita tak hanya membuatnya
tak bisa kuliah, tapi juga tak bisa bekerja. Kini,
mahasiswi semester VI itu dirawat di ruangan
ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Dr M
Djamil Padang. Kondisinya terlihat membaik
setelah semalam sempat pingsan dan
dipindah ke ruangan ICU.
Pihak rumah sakit telah mengirim sampel
darah Dora ke Jakarta menjalani tes ANA
(Antinuclear Antibody test) untuk
mengetahui kondisi kerusakan pembuluh
darah. Tes ini untuk mengetahui kerusakan
pembuluh darah (vaskulopati) pasien. Sampai
saat ini hasil tesnya masih belum ke luar.
"Diagnosis awal, menunjukkan pasien
mengalami keadaan di mana mudah terjadi
pendarahan (diatesis hemoragik)," ujar Dokter
Sub Spesialis Konsultan Hematologi dan
Onkologi Irza Wahid. Kondisi ini, menurut Irza,
terjadi karena kelainan pembuluh darah,
kandungan trombosit dalam darah, dan
pembekuan darah.
Pada kasus Dora, kandungan trombosit dan
hemoglobin di dalam darah dinyatakan
normal. Hal ini yang membuat tim dokter
yang menangani Dora belum bisa
menyimpulkan apa penyebab penyakit yang
dideritanya.
"Pendarahan di mulut, telinga, hidung, itu hal
yang biasa, tapi kalau dari pori-pori ke luar
darah, saya baru menanganinya kali ini," ujar
Irza. Saat ini, tim dokter juga tengah
berencana mengirimkan kembali sampel
darah Dora ke RS Cipto Mangunkusumo
untuk mengetahui apakah terjadi penurunan
fungsi trombosit (fungsi agregasi trombosit).
Tim dokter yang menanganinya juga sempat
melakukan computer radiography scanner
(CT Scan) di kepala pasien dan hasilnya tidak
ditemukan adanya kelainan. Dalam kasus ini,
tim dokter RS M Djamil belum bisa
menyimpulkan penyakit yang diderita Dora.
Senin, 30 Mei 2011
Penyakit Aneh
02.15
No comments
0 komentar:
Posting Komentar