Jumat, 08 April 2011

Gedung DPR Baru Tetap di Bangun

Egoisme kolektif dinilai telah menjangkiti sebagian besar anggota DPR. Sebab DPR memutuskan melanjutkan pembangunan gedung baru di tengah penolakan yang begitu gencar.

"Parlemen ini sepertinya punya egoisme politik yang kuat dan itu kolektif. Ini sekaligus mendelegitimasi DPR akibat ulah mereka sendiri," ujar pengamat politik UGM, Arie Sudjito, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (8/4/2011).

DPR yang dinilai keras kepala lantaran tidak memperhatikan aspirasi publik ditengarai akan mendapat resistensi sosial di masyarakat. Sebab bagaimana pun pembangunan gedung merupakan ukuran minimal kepekaan parlemen terhadap aspirasi publik.

"Sekarang kita sedang menunggu proses hukum atas gugatan Fitra dan LSM lainnya terhadap DPR terkait pembangunan gedung ini. Kalau ngotot silakan saja, tapi sepertinya perlawanan aliansi masyarakat sipil akan membesar," sambung Arie.

Kendati Presiden SBY sudah meminta agar jajarannya (di Demokrat) melakukan revisi terkait pembangunan gedung baru pemerintahan dan seandainya tidak memenuhi standar kepatutan mesti dibatalkan, namun hal ini tidak membuat Fraksi Demokrat berubah haluan. Sebagai presiden, tentu SBY tidak bisa berbuat banyak terkait hal ini. Sebab otoritas pembangunan gedung baru DPR berada di tangan Dewan sendiri.

"Sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat, mungkin SBY bisa mempengaruhi Demokrat. Tapi kalau mempengaruhi DPR sepertinya tidak," ucap Arie.

Kamis kemarin, dalam jumpa pers usai rapat konsultasi, Wakil Ketua DPR Anis Matta menyatakan hanya Fraksi PAN dan Gerindra yang menolak rencana pembangunan gedung baru DPR. Dia menyatakan, 7 fraksi lainnya menyatakan setuju. Sementara itu, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mempertanyakan alasan partainya diklaim setuju pembangunan gedung baru DPR. Padahal, PDIP minta rencana itu ditunda. PDIP pun akan mengusulkan rapat konsultasi ulang. Sementara, Ketua DPR Marzuki Alie menyesalkan sikap DPR yang berbeda itu.

"Kalau Gerindra kita pahami, karena kemarin jelas-jelas menolak, tapi yang justru kita prihatin kemarin yang mewakili FPDIP jelas mengatakan di dalam rapat konsultasi pimpinan DPR, pimpinan BURT, dan pimpinan fraksi-fraksi, menyatakan PDIP tidak pernah menyatakan menolak. Itu statement. Statement dalam rapat konsultasi kemarin," kata Marzuki.

0 komentar:

Posting Komentar