menemukan kapal, yang diduga armada
pasukan Mongol dari abad ke-13.
Temuan arkeologi ini berada 25 meter di
bawah permukaan laut, di lepas pantai
Nagasaki, Jepang.
Arkeolog Jepang ini berharap mereka
bisa merekonstruksi pecahan keramik
dari Dinasti Yuan, dari kapal milik
armada Kubilai Khan ini. Mongol
menguasai Cina sejak 1271 hingga 1368,
dan saat itu Kubilai Khan mendirikan
Dinasti Yuan di Cina yang meliputi
wilayah Cina dan Mongolia saat ini.
Adapun kapal ini diduga sebagai kapal
dari armada kedua Mongol (yang terdiri
dari 4.400 kapal perang), yang hilang
tahun 1281.
Untuk meneliti kapal ini, arkeolog
membuat kotak dan grid di lambung
kapal yang memiliki panjang 12 meter
ini. Ini dilakukan untuk membantu
identifikasi dan mengenali karakter
kapal perang berukuran panjang 20
meter ini.
"Penemuan ini sangat penting. Kami
berencana terus mencari sesuatu yang
bisa membantu mengungkap informasi
mengenai keseluruhan kapal," kata
Yoshifumi Ikeda, profesor arkeologi di
Univeritas Ryukyus, Okinawa, Rabu
(26/10).
Kapal ini merupakan kapal pertama yang
ditemukan utuh, sebagian besar badan
kapal masih menempel, bahkan dengan
paku. Para peneliti menyebut dalam
kondisi baik untuk preservasi. Bahkan,
para peneliti bisa mengetahui kalau
kapal ini dicat dengan warna abu-abu
terang.
"Saya percaya kami bisa lebih
memahami kemampuan membuat kapal
saat itu, yang saat ini telah mengalami
perubahan di kawasan Asia Timur," ujar
Ikeda.
Lebih dari 4.000 artefak ikut ditemukan
bersama reruntuhan kapal. Antara lain,
keramik, bata untuk keseimbangan
kapal, bola-bola meriam, dan jangkar
batu. Semua temuan itu terhubung
dengan armada yang digunakan Dinasti
Yuan untuk menginvasi kawasan lain.
Upaya armada laut Dinasti Yuan untuk
menguasai Jepang yang dimulai pada
1274 berakhir bencana. Armada laut ini
kemudian hancur oleh badai besar yang
dikenal dengan nama "Kamikaze".